Sebagai mahasiswa magang di PLN UP3 Persero Bali Utara, saya, Dewa Gede Andika Andara Putra, tidak hanya belajar tentang aspek-aspek teknis dan operasional dunia kerja, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam kegiatan budaya dan keagamaan yang menjadi bagian dari tradisi di Bali. Salah satu momen penting yang saya alami adalah ngayah untuk persiapan upacara agama yang akan dilaksanakan pada 16 September.
Apa Itu Ngayah?
Bagi masyarakat Bali, ngayah adalah kegiatan sosial yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian tanpa pamrih. Di dalamnya terkandung semangat gotong-royong dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, terutama ketika mempersiapkan upacara keagamaan. Pada kesempatan kali ini, ngayah yang saya ikuti berupa persiapan menjelang upacara yang dilakukan sehari sebelum acara, atau H-1.
Persiapan H-1: Mejejaitan dan Dekorasi
Pada hari sebelum upacara, suasana di kantor PLN UP3 Persero Bali Utara terasa lebih semarak dari biasanya. Bersama dengan rekan-rekan lainnya, saya terlibat dalam persiapan yang melibatkan banyak aspek. Salah satu tugas utama saya adalah membantu dalam mejejaitan, yaitu membuat sesajen-sesajen dari janur, daun kelapa muda, bunga, dan bahan alami lainnya. Sesajen ini nantinya akan digunakan sebagai persembahan dalam upacara.
Mejejaitan adalah salah satu tradisi Bali yang memerlukan ketelitian dan ketekunan. Bagi saya, kegiatan ini terasa seperti sebuah meditasi. Setiap orang duduk bersama, dengan sabar dan penuh konsentrasi menyusun janur menjadi bentuk-bentuk yang artistik dan simbolis. Meskipun terlihat sederhana, setiap elemen memiliki makna yang mendalam, dan prosesnya mengajarkan saya untuk menghargai setiap detail dalam kehidupan.
Selain membuat sesajen, saya juga membantu dalam mendekorasi area yang akan digunakan untuk upacara. Kami memasang penjor, yaitu bambu tinggi yang dihiasi dengan janur, bunga, dan kain, sebagai simbol keseimbangan alam. Dekorasi lainnya juga dipersiapkan untuk menciptakan suasana yang sakral dan indah, sesuai dengan nilai-nilai upacara yang akan dilangsungkan.
Kebersamaan dalam Ngayah
Kegiatan ngayah ini tidak hanya sekedar persiapan fisik, tetapi juga membangun kebersamaan di antara seluruh karyawan PLN UP3 Persero Bali Utara. Baik itu karyawan tetap maupun para mahasiswa magang seperti saya, semua berbaur dalam semangat gotong-royong. Tidak ada perbedaan jabatan atau status; semua orang bekerja sama untuk satu tujuan, yaitu kesuksesan upacara.
Momen kebersamaan ini menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara kami. Bekerja sama dalam mempersiapkan upacara memberikan kesempatan untuk saling mengenal lebih dalam, tidak hanya dari sisi profesional, tetapi juga dari sisi pribadi dan spiritual. Saya merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar, yang menghargai tradisi dan kerjasama.
Nilai-Nilai Ngayah dalam Dunia Kerja
Pengalaman ngayah ini memberikan saya pelajaran penting tentang nilai-nilai yang juga relevan dalam dunia kerja, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan dedikasi. Ngayah mengajarkan saya bahwa dalam bekerja, terkadang yang paling penting bukanlah apa yang kita dapatkan, tetapi apa yang kita berikan kepada orang lain dan komunitas di sekitar kita.
Dalam persiapan upacara ini, saya melihat betapa pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik antar anggota tim. Setiap orang memiliki peran dan tugas masing-masing, namun semuanya saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama. Ini sangat mirip dengan dinamika tim di dunia profesional, di mana keberhasilan dicapai melalui kolaborasi yang baik.
Refleksi
Sebagai mahasiswa yang sedang magang di PLN UP3 Persero Bali Utara, saya merasa sangat beruntung bisa terlibat dalam kegiatan ngayah ini. Tidak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada lingkungan kerja dan komunitas, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merenung tentang arti kerjasama, ketekunan, dan tanggung jawab sosial.
Persiapan H-1 untuk upacara pada tanggal 16 September ini akan selalu saya kenang sebagai salah satu momen berharga dalam perjalanan magang saya. Saya merasa lebih terhubung dengan budaya Bali dan nilai-nilai spiritual yang menjadi bagian penting dari kehidupan di sini. Selain itu, pengalaman ini juga memperkaya perspektif saya tentang bagaimana nilai-nilai tradisional seperti ngayah dapat diterapkan dalam konteks profesional dan dunia kerja modern.
Penutup
Ngayah dalam persiapan upacara agama di PLN bukan hanya tentang membantu secara fisik, tetapi juga tentang memberikan hati dan energi kita untuk sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Kegiatan ini mengingatkan saya bahwa di balik setiap pekerjaan, ada makna yang lebih dalam dan tujuan mulia yang ingin dicapai. Dengan semangat ngayah, saya berharap dapat terus menghidupi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di luar.
Komentar
Posting Komentar